Pernahkah anda mendengar mengenai Cerita Misteri Lukisan Crying Boy? Lukisan anak yang sedang menangis ini, konon katanya selalu membawa malapetaka.
Legenda sekitar lukisan ini adalah sebagai suram . Cerita dimulai sekitar tahun 1985, ketika kebakaran terjadi beberapa tempat dan misterius di seluruh Inggris. Bila puing-puing yang lain terbakar satu-satunya yang tidak terbakar adalah lukisan anak laki-laki dengan air mata di pipi bulatnya setiap api. Semua ini bisa menjadi kebetulan?
Apakah nyata atau tidak Yorkshire fireman sangat kecewa bahwa ia berbicara dengan "Minggu" koran di Inggris. Mereka berlari dia cerita tentang bagaimana segala sesuatu di rumah yang dikonsumsi oleh api kecuali untuk sebuah lukisan yang menangis boy. Terdapat pada waktu itu lebih dari satu dan setiap lukisan sekitar tampaknya memiliki efek yang sama. Rumah dan seluruh isi akan hancur total tetapi lukisan dari anak kecil menangis tidak akan menunjukkan tanda apapun di semua melalui api.
Koran mulai menerima panggilan telepon dari orang-orang di seluruh wilayah yang sama kirim ke cerita tentang anak laki-laki menangis lukisan. Satu orang yang disebut "Minggu" adalah Dora Mann dari Mitcham dan dia telah dipetik sebagai berkata: "Hanya enam bulan setelah saya telah membeli gambar, rumah itu sepenuhnya gutted api. Semua lukisan saya telah hancur, kecuali salah satu anak laki-laki menangis. "Setelah satu bulan mendengar semua cerita, yang" Minggu "pembaca memberi mereka kesempatan untuk membawa anak mereka menangis lukisan dan sepakat untuk memiliki yang sangat besar untuk melemparkan api bon setiap orang yang terkutuk ini jinxed atau lukisan. Semua lukisan yang dibawa ke surat kabar yang sebenarnya dibakar dan semua orang bersukacita.
Namun, cerita pada pergi. Ada laporan dari menangis boy lukisan yang ditemukan di rumah hangus disentuh sejak 1985 dan baru-baru ini sebagai tahun 1988.
Tidak ada seorangpun yang tahu pasti seniman yang mungkin dan di mana ia mendapat ide untuk melukis sebuah potret seorang laki-laki menangis, rumors yang banyak dan cerita masih sekitar. Kenyataannya berhati-hati jika Anda menemukan sebuah lukisan indah yang sedih, anak kecil menangis.
Sumber:
http://wahgila.blogspot.co.id/2012/06/misteri-lukisan-sial-yang-membawa.html
Jumat, 27 November 2015
Kamis, 22 Oktober 2015
#Tugas IBD 1
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Budaya atau kebudayaan berasal
dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai
hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture,
yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau
mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai
"kultur" dalam bahasa Indonesia.
Indonesia
terdiri dari banyak pulau dan beragam suku dan budaya. Indonesia memiliki
banyak suku dan budaya yang berbeda-beda di setiap daerahnya. Karena beragamnya
suku dan budaya di Indonesia, itu menjadi salah satu ciri khas Indonesia dan
mampu banyak menarik para wisatawan lokal maupun manca Negara.
Kebudayaan Jawa merupakan salah satu
sosok kebudayaan tertua di Indonesia. Kebudayaan Jawa mengakar di Jawa Tengah
bermula dari kebudayaan nenek moyang yang bermukim di tepian Sungai Bengawan
Solo pada ribuan tahun sebelum Masehi. Fosil manusia Jawa purba yang kini
menghuni Museum Sangiran di Kabupaten Sragen, merupakan saksi sejarah, betapa
tuanya bumi Jawa Tengah sebagai kawasan pemukiman yang dengan sendirinya
merupakan suatu kawasan budaya.
Namun
seiring dengan perkembangan jaman era globalisasi. Kebudayaan Indonesia mulai
luntur. Hal ini dikarenakan semakin berkembangnya teknologi. Dengan demikian
pola pikir Indonesia menjadi terpengaruh kehidupan barat atau pola budaya
Barat, sehingga mereka melupakan kebudayaannya sendiri.
Ditulisan ini saya
akan membahas tentang budaya Jawa Tengah dan Budaya Bali. Alasan saya memilih
budaya tersebut karena budaya jawa tengah dan Bali sangat menarik untuk dipelajari
dan dipahami. Dan untuk menambah wawasan pembaca agar lebih banyak tahu tentang
kebudayaan Jawa Tengah dan Bali.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Sesuai
dengan latar belakang tersebut, berikut rumusan masalahnya:
1.)
Apa itu Budaya?
2.)
Jelaskan beberapa budaya yang ada di Indonesia?
3.)
Permasalahan apa saja yang ada di budaya tersebut?
1.3 MANFAAT DAN TUJUAN
Manfaat
dan Tujuan dari penulisan ini adalah agar pembaca dapat lebih memahami tentang
budaya yang ada di Indonesia. Khususnya budaya Jawa Tengah dan Budaya Bali yang
saya bahas di tulisan ini. Dan untuk mengetahui tentang permasalahan yang ada
pada budaya tersebut, agar pembaca lebih mengerti bagaimana peran yang
dibutuhkan untuk melestarikan budaya Indonesia.
BAB II
ISI
2.1 DEFINISI BUDAYA
Budaya atau kebudayaan berasal
dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai
hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture,
yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau
mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai
"kultur" dalam bahasa Indonesia.
Budaya adalah suatu cara
hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan
diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang
rumit, termasuk sistem agama dan politik,
adat istiadat, bahasa,
perkakas,pakaian, bangunan dan karya seni. Bahasa,
sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia
sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika
seseorang berusaha berkomunikasidengan orang-orang yang berbeda budaya, dan menyesuaikan
perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu
pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak
aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya
ini tersebar, dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan
mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya
lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya
adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra
yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang
memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti
"individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam" di Jepang dan "kepatuhan
kolektif" di Cina.
Citra budaya yang
bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai
perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam
anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan
pertalian dengan hidup mereka.
Dengan demikian,
budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan
aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Ada beberapa penjelasan budaya lainnya
menurut para ahli:
- Menurut Koentjaraningrat, Budaya merupakan sebuah sistem gagasan & rasa, sebuah tindakan serta karya yang dihasilkan oleh manusia didalam kehidupannya yang bermasyarakat, yang dijadikan kepunyaannya dengan belajar.
- Menurut KBBI, Budaya berarti sebuah pemikiran, adat istiadat atau akal budi. Secara tata bahasa, arti dari kebudayaan diturunkan dari kata budaya dimana cenderung menunjuk kepada cara berpikir manusia.
- Menurut Kluckhohn dan Kelly, Budaya merupakan segala konsep hidup yang tercipta secara historis, baik yang implisit maupun yang eksplisit, irasional, rasional, yang ada di suatu waktu, sebagai acuan yang potensial untuk tingkah laku manusia.
- Menurut E.B. Taylor, Budaya ialah suatu keseluruhan yang kompleks meliputi kepercayaan, kesusilaan, seni, adat istiadat, hukum, kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang sering dipelajari oleh manusia sebagai bagian dari masyarakat.
- Menurut Linton, Budaya merupakan keseluruhan dari sikap & pola perilaku serta pengetahuan yang merupakan suatu kebiasaan yang diwariskan & dimilik oleh suatu anggota masyarakat tertentu.
2.2 BUDAYA JAWA TENGAH
Jawa Tengah memiliki
banyak seni dan budaya. Diantaranya kesenian yang terkenal yaitu batik dan
wayang yang kini sudah banyak di kenal bahkan sampai ke manca Negara. Berikut
beberapa kebudayaan mengenai daerah Jawa Tengah:
SUKU
Mayoritas penduduk
Jawa Tengah adalah Suku Jawa.
Jawa Tengah dikenal sebagai pusat budaya Jawa, di mana di kota Surakarta danYogyakarta terdapat pusat istana kerajaan Jawa
yang masih berdiri hingga kini.
Suku minoritas yang
cukup signifikan adalah Tionghoa,
terutama di kawasan perkotaan meskipun di daerah pedesaan juga ditemukan. Pada
umumnya mereka bergerak di bidang perdagangan dan jasa. Komunitas Tionghoa
sudah berbaur dengan Suku Jawa, dan banyak di antara mereka yang menggunakan
Bahasa Jawa dengan logat Semarang serta kota Lasem yang berada di ujung timur laut Jawa
Tengah, bahkan Lasem dijuluki Le Petit Chinois atau Kota
Tiongkok Kecil.
Selain itu di
beberapa kota-kota besar di Jawa Tengah ditemukan pula komunitas Arab-Indonesia.
Mirip dengan komunitas Tionghoa, mereka biasanya bergerak di bidang perdagangan
dan jasa.
Di daerah perbatasan
dengan Jawa Barat terdapat pula orang Sunda yang sarat akan budaya Sunda, terutama
di wilayah Cilacap, Brebes, dan Banyumas. Di pedalaman Blora (perbatasan dengan provinsi Jawa Timur)
terdapat komunitas Samin yang terisolir, yang kasusnya hampir
sama dengan orang Kanekes di Banten.
BAHASA
Meskipun Bahasa
Indonesia adalah
bahasa resmi, umumnya sebagian besar menggunakan Bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari. Bahasa
Jawa Dialek Solo-Jogja atau Mataram dianggap sebagai Bahasa
Jawa Standar.
Di samping itu
terdapat sejumlah dialek Bahasa Jawa; namun secara umum terdiri dari dua, yakni kulonan dan timuran. Kulonan dituturkan di bagian barat Jawa
Tengah, terdiri atas Dialek Banyumasan dan Dialek Tegal; dialek ini memiliki
pengucapan yang cukup berbeda dengan Bahasa
Jawa Standar. Sedang Timuran dituturkan di bagian timur Jawa
Tengah, di antaranya terdiri atas Dialek Mataram (Solo-Jogja), Dialek Semarang,
dan Dialek Pati. Di antara perbatasan kedua dialek tersebut, dituturkan Bahasa
Jawa dengan campuran kedua dialek; daerah tersebut di antaranya adalah
Pekalongan dan Kedu.
Di wilayah-wilayah
berpopulasi Sunda, yaitu di kabupaten Brebes bagian selatan, dan kabupaten Cilacap
utara sekitar kecamatan Dayeuhluhur, orang Sunda masih menggunakan
bahasa Sunda dalam kehidupan sehari-harinya.
Berbagai macam dialek Bahasa Jawa yang terdapat di Jawa Tengah :
- Dialek Pekalongan (Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Batang)
- Dialek Kedu (Kabupaten Magelang, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Wonosobo, Kota Magelang)
- Dialek Bagelen (Kabupaten Purworejo)
- Dialek Semarangan (Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak.
- Dialek Muria/Pantura Timur (Kabupaten Jepara, Kabupaten Rembang, Kabupaten Kudus, Kabupaten Pati)
- Dialek Blora (Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Blora)
- Dialek Surakarta (Kota Surakarta, Kabupaten Klaten, Kabupaten Sragen, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Karanganyar)
- Dialek Banyumasan (Kabupaten Banyumas, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Cilacap)
- Dialek Tegal (Kota Tegal, Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes, Kabupaten Pemalang)
Berbagai macam dialek Bahasa Sunda yang terdapat di Jawa Tengah :
- Bahasa Sunda dialek Timur-Laut, yang digunakan di wilayah Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Cirebon di provinsi Jawa Barat juga digunakan pada wilayah Kabupaten Brebes bagian Barat dan Selatan yang merupakan wilayah provinsi Jawa Tengah.
- Bahasa Sunda dialek Tenggara, yang digunakan di wilayah Kabupaten Ciamis sekitar Kota Ciamis dan Kota Banjar di provinsi Jawa Barat juga digunakan pada wilayahKabupaten Cilacap bagian Utara yang merupakan wilayah provinsi Jawa Tengah.
RUMAH ADAT
JAWA TENGAH

Rumah adat Jawa Tengah di kenal
dengan nama rumah Joglo. Joglo merupakan rumah adat Jawa Tengah yang terbuat
dari kayu. Rumah ini mempunyai nilai seni yg cukup tinggi dan hanya dimiliki
orang dari kalangan mampu. Rumah joglo berdenah bujur sangkar dan mempunyai
empat pokok tiang di tengah yang di sebut saka guru, dan digunakan blandar
bersusun yang disebut tumpangsari. Blandar tumpangsari ini bersusun ke atas,
makin ke atas makin melebar.
PAKAIAN ADAT
JAWA TENGAH

Pakaian tradisional kaum perempuan
Suku Jawa khususnya Jawa Tengah pada umumnya sama yaitu menggunakan kebaya,
kemben, dan kain tapih pinjung dengan stagen. Bagi para kaum laki-laki,
khususnya kerabat keraton adalah memakai baju beskap kembang-kembang atau motif
bunga lainnya. Pada kepala memakai destar (blankon), kain samping jarik, stagen
untuk mengikat kain samping, keris dan alas kaki (cemila). Pakaian ini
dinamakan Jawi Jangkep, yaitu pakaian laki-laki Jawa lengkap dengan keris.
KESENIAN

a) Batik, tidak
hanya terkenal di daerah Jawa Tengah saja tetapi juga di daerah lain di
Indonesia pun memiliki balik masing-masing. Namun setiap daerah memiliki motif
yang berbeda. Di Jawa Tengah mempunyai motif dasar yang relatif terikat pada
pakem tertentu. Motif-motif ini mempunyai sifat simbolis dan berlatarkan
kebudayaan Hindu-Jawa.

b) Wayang Kulit,
Kesenian wayang dalam bentuknya yang asli timbul sebelum kebudayaan Hindu masuk
di Indonesia dan mulai berkembang pada jaman Hindu Jawa. Figur tokoh yang
digambarkan untuk pertama kali adalah Batara Guru atau Sang Hyang Jagadnata
yaitu perwujudan dari Dewa Wisnu.

c) Tari serimpi
adalah jenis tarian tradisional Daerah Jawa Tengah. Tarian ini diperagakan oleh
empat orang penari yang semuanya adalah wanita. Jumlah ini sesuai dengan arti
kata serimpi yang berarti 4. Menurut Kanjeng Brongtodiningrat, komposisi empat
penari sebagai simbol dari empat penjuru mata angin yakni Toya (air), Grama
(api), Angin (udara) dan Bumi (tanah). Sedangkan nama peranannya adalah Batak,
Gulu, Dhada dan Buncit yang melambangkan tiang Pendopo.

d) Gamelan Jawa
merupakan Budaya Hindu yang digubah oleh Sunan Bonang, guna mendorong kecintaan
pada kehidupan Transedental (Alam Malakut)”Tombo Ati” adalah salah satu karya
Sunan Bonang. Sampai saat ini tembang tersebut masih dinyanyikan dengan nilai
ajaran Islam, juga pada pentas-pentas seperti: Pewayangan, hajat Pernikahan dan
acara ritual budaya Keraton.

e)
Ketroprak merupakan suatu teater rakyat yang terkenal
di Jawa Tengah.
ADAT ISTIADAT
Ada beberapa adat istiadat yang
biasa dilakukan masyarakat Jawa Tengah, diantaranya :
- Pada saat usia kehamilan 7 bulan, diadakan acara nujuh bulanan atau mitoni.
- Ketika bayinya lahir, diadakan slametan, yang dinamakan brokohan.
- Acara tedak-siten, yaitu acara
dimana bayi yang berusia 245 hari untuk pertama kalinya menginjak tanah.
Didalam acara itu si anak di masukkan kedalam kurungan yang sudah dihiasi
pernak pernik.
- Untuk acara pernikahan, biasanya masyarakat Jawa Tengah melakukan budaya pingit atau tidak boleh saling bertemu bagi mempelai pria dan wanita yang akan menikah.
- Sehari sebelum acara pernikahan, biasanya diadakan acara siraman bagi para pengantin. Dimana air siraman tersebut sudah di campur dengan bermacam-macam bunga.
- Upacara brobosan, yaitu punya cara melintas di bawah mayat yang sudah di tandu dengan cara berjongkok

Sudah dijelaskan beberapa kebudayaan
yang ada di daerah Jawa Tengah. Masih banyak kesenian dan kebudayaan yang di
miliki daerah Jawa Tengah ini. Dengan mengetahui kebudayaan yang ada di
Indonesia mampu membuat kita bangga dengan kekayaan budaya yang di miliki
Negara ini. Dan sebagai generasi yang baik seudah sepatutnya kita menjaga dan
melestarikan budaya leluhur agar tidak punah dimakan oleh era modern dan budaya
asing yang semakin meningkat.
2.2 BUDAYA BALI

Bali berasal
dari kata “Bal” dalam bahasa Sansekerta berarti “Kekuatan”, dan “Bali” berarti
“Pengorbanan” yang berarti supaya kita tidak melupakan kekuatan kita. Supaya
kita selalu siap untuk berkorban. Bali mempunyai 2 pahlawan nasional yang
sangat berperan dalam mempertahankan daerahnya yaitu I Gusti Ngurah Rai dan I
Gusti Ketut Jelantik.
Provinsi
bali merupakan salah satu provinsi yang cukup terkenal di Indonesia karena
merupakan salah satu aset devisa negara Indonesia yang cukup tinggi di
bidang pariwisatanya. Ibukota Provinsi Bali adalah Denpasar. Provinsi bali
sendiri tidak hanya terdiri dari pulau (dewata) Bali saja, namun juga terdiri
dari banyak pulau yang lain, contohnya pulau Nusa Penida, Nusa Lembongan, Nusa
Ceningan, dan lain – lain. Provinsi Bali secara astronomis terletak di 8° LS
dan 115° BT. Daerah ini masih memiliki iklim tropis seperti Provinsi lainnya di
Indonesia.
Secara
geografis provinsi ini berbatasan dengan Provinsi Jawa Timur, dan Selat Bali di
sebelah barat, Laut Bali di sebelah utara, samudera hindia di sebelah selatan,
dan Selat Lombok di sebelah timur. Penduduk Bali terdiri dari dua, yaitu
penduduk asli Bali atau disebut juga Bali Aga (baca :bali age) dan penduduk
bali keturunan Majapahit. Sedangkan kebudayaan Bali memiliki kebudayaan yang
khas karena secara belum terpengaruhi oleh budaya lain.
Kebudayaan
Bali pada hakikatnya dilandasi oleh nilai-nilai yang bersumber pada ajaran
agama Hindu. Masyarakat Bali mengakui adanya perbedaaan ( rwa bhineda ),
yang sering ditentukan oleh faktor ruang ( desa ), waktu ( kala ) dan
kondisi riil di lapangan (patra ).
Konsep desa, kala, dan patra menyebabkan
kebudayaan Bali bersifat fleksibel dan selektif dalam menerima dan mengadopsi
pengaruh kebudayaan luar. Pengalaman sejarah menunjukkan bahwa komunikasi dan
interaksi antara kebudayaan Bali dan budaya luar seperti India (Hindu), Cina,
dan Barat khususnya di bidang kesenian telah menimbulkan kreatifitas baru dalam
seni rupa maupun seni pertunjukkan.
Tema-tema
dalam seni lukis, seni rupa dan seni pertunjukkan banyak dipengaruhi oleh
budaya India. Demikian pula budaya Cina dan Barat/Eropa memberi nuansa batu
pada produk seni di Bali. Proses akulturasi tersebut menunjukkan bahwa
kebudayaan Bali bersifat fleksibel dan adaptif khususnya dalam kesenian
sehingga tetap mampu bertahan dan tidak kehilangan jati diri (Mantra 1996).
Kebudayaan
Bali sesungguhnya menjunjung tinggi nilai-nilai keseimbangan dan harmonisasi
mengenai hubungan manusia dengan Tuhan ( parhyangan ), hubungan sesama
manusia (pawongan ),
dan hubungan manusia dengan lingkungan ( palemahan ), yang tercermin dalam
ajaran Tri Hita Karana (tiga
penyebab kesejahteraan). Apabila manusia mampu menjaga hubungan yang seimbang
dan harmonis dengan ketiga aspek tersebut maka kesejahteraan akan terwujud.
Selain
nilai-nilai keseimbangan dan harmonisasi, dalam kebudayaan Bali juga dikenal adanya
konsep tri semaya yakni
persepsi orang Bali terhadap waktu. Menurut orang Bali masa lalu (athita ), masa
kini ( anaghata )
dan masa yang akan datang ( warthamana )
merupakan suatu rangkaian waktu yang tidak dapt dipisahkan satu dengan lainnya.
Kehidupan manusia pada saat ini ditentukan oleh hasil perbuatan di masa lalu,
dan perbuatan saat ini juga menentukan kehidupan di masa yang akan datang.
Dalam ajaran hukum
karma phaladisebutkan tentang sebab-akibat dari suatu perbuatan,
perbuatan yang baik akan mendapatkan hasil yang baik. Demikian pula seBaliknya,
perbuatan yang buruk hasilnya juga buruk atau tidak baik bagi yang
bersangkutan.
UNSUR – UNSUR BUDAYA
BAHASA
Bahasa
Bali adalah sebuah bahasa Austronesia dari cabang Sundik dan
lebih spesifik dari anak cabang Bali-Sasak. Bahasa ini terutama dipertuturkan
di pulau Bali,
pulau Lombok bagian
barat, dan sedikit di ujung timur pulau Jawa. Di Bali sendiri
Bahasa Bali memiliki tingkatan penggunaannya, misalnya ada yang disebut Bali
Alus, Bali Madya dan Bali Kasar. Yang halus dipergunakan untuk bertutur formal
misalnya dalam pertemuan di tingkat desa adat, meminang wanita, atau antara
orang berkasta rendah dengan berkasta lebih tinggi. Yang madya dipergunakan di
tingkat masyarakat menengah misalnya pejabat dengan bawahannya, sedangkan yang
kasar dipergunakan bertutur oleh orang kelas rendah misalnya kaum sudra atau
antara bangsawan dengan abdi dalemnya, Di Lombok bahasa Bali terutama
dipertuturkan di sekitar kota Mataram, sedangkan di pulau Jawa bahasa Bali
terutama dipertuturkan di beberapa desa di kabupaten Banyuwangi.
Selain itu bahasa Osing, sebuah dialek Jawa khas Banyuwangi, juga menyerap
banyak kata-kata Bali. Misalkan sebagai contoh kata osing yang
berarti “tidak” diambil dari bahasa Bali tusing. Bahasa Bali
dipertuturkan oleh kurang lebih 4 juta jiwa.
TEKNOLOGI
Masyarakat
Bali telah mengenal dan berkembang system pengairan yaitu system subak yang
mengatur pengairan dan penanaman di sawah-sawah. Dan mereka juga sudah mengenal
arsitektur yang mengatur tata letak ruangan dan bangunan yang menyerupai
bangunan Feng Shui. Arsitektur merupakan ungkapan perlambang komunikatif dan
edukatif. Bali juga memiliki senjata tradisional yaitu salah satunya keris.
Selain untuk membela diri, menurut kepercayaan bila keris pusaka direndam dalam
air putih dapat menyembuhkan orang yang terkena gigitan binatang berbisa.
KEBUDAYAAN BALI
Kesenian dan kebudayaan yang ada di
Bali menjadikan bali mempunya daya tarik yang kuat bagi para wisatawan yang
datang ke daerah tersebut. Beberapa kesenian dan kebudayaan yang ada di Bali.
PAKAIAN ADAT BALI

Bali memiliki banyak macan atau
varian dari pakaian adatnya. Untuk perempuan yang masih remaja menggunakan
sanggul gonjer, sedangkan perempuan atau wanita dewasa menggunakan sanggul
tagel, kemudian menggunakan sesentang atau kemben songket, Kain wastra, Sabuk
prada (stagen) untuk membelit pinggul dan dada, Selendang songket bahu ke
bawah, Kain tapih atau sinjang, di sebelah dalam, Beragam ornamen perhiasan,
Sering pula dikenakan kebaya, kain penutup dada, dan alas kaki sebagai
pelengkap. Untuk pria menggunakan ikat kepala atau udeg lalu menggunakan
selendang pengikat atau umpal, kain kampuh, kain wastra, keris, sabuk, kemeja
atau jas, serta ornament yang digunakan untuk menghiasi penampilan sang pria.
RUMAH ADAT BALI

Rumah adat Bali harus sesuai dengan
aturan Asta Kosala Kosali ajaran terdapat pada kitab suci Weda yang mengatur
soal tata letak sebuah bangunan yang hampir mirip dengan ilmu Feng Shui dalam
ajaran Budaya China. Rumah adat Bali harus memenuhi aspek pawongan (manusia /
penghuni rumah), pelemahan (lokasi / lingkungan) dan yang terahir parahyangan.
Pada umumnya rumah Bali di penuhi
dengan pernak-pernik hiasan, ukiran serta warna yang alami lalu patung-patung
symbol ritual. Bangunan Rumah Adat Bali terpisah-pisah manjadi banyak
bangunan-bangunan kecil - kecil dalam satu area yang disatukan oleh pagar yang
mengelilinginya. Seiring perkembangan jaman mulai ada perubahan pada bangunan
dimana bangunannya tidak lagi terpisah-pisah.
TARI BALI
Bali memiliki berbagai macam jenis
tarian daerah yang berasal dari daerah ini diantaranya :
- Tari Pendet

Tari Pendet ini ditarikan sebagai tari selamat datang
untuk menyambut kedatangan para tamu dan undangan dengan menaburkan bunga, dan
ekspresi penarinya penuh dengan senyuman manis. Pada awalnya tarian ini
digunakan pada acara ibadah di pura sebagai bentuk penyambutan terhadap dewa
yang turun ke dunia.
- Tari Panji Semirang

Tarian ini di mainkan oleh perempuan. Tari Panji
Semirang adalah tarian yang menggambarkan seorang putri raja bernama Galuh
Candrakirana, yang menyamar menjadi seorang laki-laki setelah kehilangan
suaminya. Dalam pengembaraannya ia mengganti namanya menjadi Raden Panji.
- Tari Condong

Tarian ini merupakan tarian yang cukup sulit untuk
diragakan dan tarian ini memiliki durasi panjang. Tarian ini adalah darian
klasik Bali yang memiliki gerakan yang sangat kompleks dan menggambarkan
seorang abdi Raja.
- Tari Kecak

Tarian ini merupakan tarian yang sangat terkenal dari
daerah Bali. Tarian ini dimainkan oleh puluhan laki-laki yang duduk bari
melingkar. Tarian ini menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera membantu
Rama melawan Rahwana. Lagu tari Kecak diambil dari ritual tarian sanghyang
yaitu tradisi tarian yang penarinya akan berada pada kondisi tidak sadar,
melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur dan kemudian
menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat.
ALAT MUSIK DAERAH
Bali memiliki alat musik tradisional
yang khas dari daerah ini, alat musik ini merupakan alat musik peninggalan
turun menurun leluhur mereka, dan berikut beberapa alat musik tradisional Bali:
1. Gamelan Bali

Sama seperti daerah lain di Indonesia yang memiliki
alat musik gamelan, Bali pun memiliki alat musik gamelan. Namun gamelan Bali ini
memiliki perbedaan dengan gamelan daerah lain salah satunya yaitu ritme yang
dimainkan pada gamelan Bali berjenis ritme yang cepat.
2. Rindik

Rindik merupakan alat musik khas Bali yang terbuat
dari bambu yang bernada selendro. Alat musik ini dimainkan oleh 2 sampai 4
orang, 2 orang menabuh rindik sisanya meniup seruling. Alat musik ini digunakan
untuk pementasan tarian jogged bumbung dan untuk acara pernikahan.
ADAT KEBUDAYAAN BALI
Masyarakat Bali terdiri dari
masyarakat yang beraga Hindu namun semua itu tidak berpengaruh terhadap
masyarakat lain yang tinggal di Bali namun tidak memeluk agama Hindu. Berikut
beberapa upacara yang biasa di lakukan oleh masyarakat bali :
Pernikahan
Untuk acara pernikahan ada beberapa upacara adat yang
harus dilewati diantaranya :

- Upacara ngekeb : Acara ini bertujuan untuk mempersiapkan calon pengantin wanita dari kehidupan remaja menjadi seorang istri dan ibu rumah tangga memohon doa restu kepada Tuhan Yang Maha Esa agar bersedia menurunkan kebahagiaan kepada pasangan ini serta nantinya mereka diberikan anugerah berupa keturunan yang baik.
- Mungkah Lawang (Buka Pintu) : Adat ini adalah adat mengetuk pintu pengantin wanita sebanyak tiga kali, sebagai bentuk bahwa pengantin pria telah datang untuk menjemput pengantin wanita dan memohon agar segera dibukakan pintu.
- Madengen dengan : Upacara ini bertujuan untuk membersihkan diri atau mensucikan kedua pengantin dari energi negatif dalam diri keduanya. Upacara dipimpin oleh seorang pemangku adat atau Balian.
- Mewidhi Widana : Acara ini merupakan acara penyempurnaan pernikahan adat bali untuk meningkatkan pembersihan diri pengantin yang telah dilakukan pada acara sebelumnya. Lalu keduanya menuju merajan yaitu tempat pemujaan untuk berdoa mohon izin dan restu Yang Kuasa.
- Mejauman Ngabe Tipat Bantal : Setelah beberapa hari menikah, baru upacara ini dilaksanakan. Acara ini dilakukan untuk memohon pamit kepada kedua orang tua serta sanak keluarga pengantin wanita, terutama kepada para leluhur, bahwa mulai saat itu pengantin wanita telah sah menjadi bagian dalam keluarga besar suaminya.
UPACARA
POTONG GIGI

Upacara potong gigi ini wajib
dilakukan oleh laki-laki dan wanita yang beranjak dewasa yang di tandai datangnya
menstruasi untuk wanita dan membesarnya suara untuk laki-laki. Potong gigi
bukan berarti gigi dipotong hingga habis, melainkan hanya merapikan atau
mengikir enam gigi pada rahang atas, yaitu empat gigi seri dan dua taring kiri
dan kanan yang dipercaya untuk menghilangkan enam sifat buruk yang melekat pada
diri seseorang, yaitu kama (hawa nafsu), loba (tamak), krodha (amarah), mada
(mabuk), moha (bingung), dan matsarya (iri hati atau dengki).
UPACARA
KEMATIAN

Masyarakat Bali selalu mengadakan
upacara kematian di saat ada seseorang atau kerabat yang meninggal dunia.
Upacara kematian ini dikenal dengan nama upacara ngaben. Upacara ini yaitu
upacara pembakaran bagi orang yang sudah meninggal. Pada intinya upacara ini
untuk mengembalikan roh leluhur (orang yang sudah meninggal) ke tempat asalnya.
Seorang Pedanda mengatakan manusia memiliki Bayu, Sabda, Idep, dan setelah
meninggal Bayu, Sabda, Idep itu dikembalikan ke Brahma, Wisnu, Siwa selaku Dewa
yang dipercaya oleh masyarakat atau umat hindu khususnya masyarakat hindu Bali.
KERAJINAN KHAS BALI

Bali memiliki kerajinan tangan yang
dibuat oleh masyarakat kerajinan tangan tersebut ada mulai kerajinan tangan
membuat tas anyaman, ukiran bali berupa pajangan ataupun untuk pintu, kerajinan
tangan yang terbuat dari perak maupun kaca, topeng kayu asal Bali, pernak
pernik accessories Bali dan masih banyak lagi.
Diatas sudah dijelaskan beberapa
kesenian dan kebudayaan yang ada di Bali. Sebenarnya maish banyak kesenian dan
kebudayaan yang ada di daerah ini. Untuk mengetahui lebih lengakapnya, semua
itu bisa di cari dengan cara membrowsernya di media internet yang sudah marak
dimana-mana. Bali memiliki sebuatan pulau dewata, dan Bali pun merupakan pulau
yang banyak dikunjungi oleh wisatawan manca Negara karena keindahannya. Sebagai
mahasiswa dan warga Negara yang baik kita wajib menjaga dan melestarian
kesenian yang ada di Indonesia khususnya kesenian yang ada di Bali agar tidak
punah di makan oleh jaman dan oleh kemajuan kehidupan yang modern. Karena banyaknya
warga asing yang datang ke pulau ini diharapkan kebudayaan asal daerah ini
tidak tercampur oleh kebudayaan asing yang modern, karena kebudayaan Bali
merupakan kebudayaan dari leluhur yang harus di jaga dan di rawat agar tidak
punah.
2.3 PERMASALAHAN DI
BUDAYA JAWA TENGAH DAN BALI
Wayang Kulit pernah diklaim oleh
Malaysia
Wayang kulit pernah diklaim
oleh Malaysia sebagai bagian dari budaya mereka. Hal ini dikarenakan beberapa
orang Indonesia yang menetap di sana kerap mengadakan pertunjukan wayang kulit.
Untunglah, pada tanggal 27 November 2003 UNESCO mengakui Wayang Kulit sebagai
warisan kebudayaan Indonesia.
Kontroversi tari
Pendet 2009
Kontroversi tari
pendet 2009 adalah konflik dalam hubungan antara Indonesia dan Malaysia disebabkan oleh sebuah iklan yang
mengiklankan pariwisata negara Malaysia menampilkan fitur penari Pendet Bali yang sebetulnya memang bukan tarian
Malaysia, sehingga menyebabkan kemarahan bagi warga Indonesia.
Iklan
ini ditayangkan dalam sebuah stasiun televisi swasta Singapura bernama
Discovery Channel di Malaysia Ini menyebabkan aksi protes di
Indonesia. Permintaan ini dibuat oleh para pemerintah daerah, sejarawan budaya,
serta pelayanan pariwisata di Indonesia untuk Malaysia demi mengklarifikasikan
situasi. Pemerintah Malaysia
menyatakan permintaan maaf mereka, namun ditolak oleh menteri pariwisata
Indonesia, karena permintaan maaf itu diberikan secara informal melalui
telepon, menteri pariwisata Indonesia menuntut permintaan maaf secara tertulis
agar terlihat lebih akuntabel.
Pemerintah
Malaysia mengatakan bahwa mereka tidak memiliki tanggung jawab untuk iklan
tersebut, dan kemudian pihak
Discovery TV mengirimkan surat permintaan maaf kepada kedua negara, yang
mengatakan bahwa merekalah yang bertanggung jawab atas periklanan tersebut.
Banyak
berita dan editorial Indonesia terus melaporkan bahwa klip menyinggung tersebut
adalah iklan permintaan maaf pemerintah Malaysia meskipun dari kantor Discovery
Singapura.
Orang
Indonesia yang amat nasionalis yang kemudian mengadakan demonstrasi
anti-Malaysia. Kelompok Gemars mulai
pendaftaran untuk perang melawan Malaysia dan telah mempersiapkan stok makanan,
obat-obatan dan senjata termasuk pedang samurai dan bintang untuk ninja lempar. Sekelompok orang bersenjata mendirikan
blokade jalan untuk memeriksa orang Malaysia di jalan Jakarta sebelum para
polisi mulai melakukan aktivitas mereka. Kelompok ini kemudian tersebar secara
sendirinya tanpa menemukan orang Malaysia satupun.
Berikut ini adalah
budaya Jawa Tengah yang diklaim oleh beberapa pihak. Diantaranya adalah:
1)
Sambal Bajak dari Jawa Tengah oleh Oknum WN Belanda
2)
Kursi Taman Dengan Ornamen Ukir Khas Jepara dari Jawa Tengah
oleh Oknum WN Perancis
3)
Pigura Dengan Ornamen Ukir Khas Jepara dari Jawa Tengah oleh
Oknum WN Inggris
4)
Motif Batik Parang dari Yogyakarta oleh Pemerintah Malaysia
5)
Alat Musik Gamelan dari Jawa oleh Pemerintah Malaysia
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Indonesia
terdiri dari banyak pulau dan beragam suku dan budaya. Indonesia memiliki
banyak suku dan budaya yang berbeda-beda di setiap daerahnya. Karena beragamnya
suku dan budaya di Indonesia, itu menjadi salah satu ciri khas Indonesia dan
mampu banyak menarik para wisatawan lokal maupun manca Negara.
Kebudayaan adalah kompleks keseluruhan dari pengetahuan,
keyakinan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat & semua kemampuan
kebiasaan lain yang diperoleh seseorang sebagai anggota masyarakat. Namun seiring berjalannya waktu dan teknologi semakin
canggih, rasa tanggung jawab sudah pudar terhadap budaya. Masyarakat tidak lagi
peduli dengan budayanya. Hal ini disebabkan semakin gencarnya media elektronik,
khususnya TV yang selalu menayangkan kebudayaan luar. Hal ini dengan mudahnya
merusak pola pikir masyarakat khususnya para generasi muda, mereka cenderung
melupakan kebudayaan sendiri dan beralih ke budaya luar.
Karena perkembangan teknologi inilah yang membuat sebagian
masyarakat Indonesia lebih menyukai budaya barat ketimbang budaya negara
asalnya sendiri. Dan ini bisa menyebabkan budaya indonesia di ambil oleh negara
lain karena sebagian masyarakat Indonesia sudah tidak memperdulikan tentang
budayanya sendiri. Seperti yang sudah terjadi di bali yaitu tari pendet yang
diklaim oleh Malaysia pada tahun 2009 lalu, begitupula wayang kulit. Dan masih
banyak lagi budaya Indonesia yang sudah di klaim oleh negara lain.
3.2 SARAN
Sebagai
usaha untuk menindak lanjuti permasalahan yang ada pada budaya-budaya di
Indonesia, pemerintah seharusnya membekali masyarakat dengan Ilmu pengetahuan budaya,
agar manusia dapat menjadi manusia yang berbudaya dan agar tidak melupakan
budayanya sendiri. Dan juga pemerintah harus tegas dalam menjaga dan
melestarikan kebudayaan Indonesia dengan cara membuat peraturan
perundang-undangan yang bertujuan untuk melindungi budaya bangsa. Jika perlu
pemerintah harus mematenkan budaya yang ada di Indonesia agar tidak jatuh ke
tangan Negara lain.
Dan seharusnya
masyarakat Indonesia tidak terpengaruh dengan budaya barat, karena ketika kita lengah,
budaya kita, budaya yang sudah ada dari nenek moyang kita, akan diakui oleh
negara lain seperti yang sudah terjadi di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
http://khantydwi.blogspot.co.id/2013/06/kesenian-dan-kebudayaan-bali.html
https://nadillaikaputri.wordpress.com/2012/11/19/kebudayaan-bali/
https://id.wikipedia.org/wiki/Kontroversi_tari_Pendet_2009
http://www.seputarpengetahuan.com/2015/03/pengertian-budaya-menurut-para-ahli.html
http://pustaka-makalah.blogspot.co.id/2011/03/permasalahan-budaya-di-indonesia.html
https://mochamadrizal19.wordpress.com/kebudayaan-jawa-tengah-2/
http://khantydwi.blogspot.co.id/2013/03/kesenian-budaya-jawa-tengah.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Tengah
http://citizen6.liputan6.com/read/2156339/8-warisan-budaya-indonesia-yang-pernah-diklaim-malaysia
http://kebudayaankesenianindonesia.blogspot.co.id/2011/05/kebudayaan-dan-kesenian-jawa-tengah.html
Langganan:
Postingan (Atom)